Toshiba Juga Buat Kacamata Pintar
Pasar perangkat kacamata pintar atau smartglass yang mulai naik daun membuat banyak vendor mulai tertarik untuk terjun ke dalamnya. Setelah beberapa waktu lalu, Sony diketahui mengembangkan kompetitor dari Google Glass, kini Toshiba justru siap memproduksi versi murah dari 'Google Glass'.
Toshiba baru saja memperkenalkan sebuah purwarupa smartglass di pameran Ceatec di Jepang minggu ini. Sayangnya, smartglass bernama Toshiba Glass tersebut tidak secanggih Google Glass. Sehingga tidak aneh bila banyak yang memprediksi bila harganya tidak akan semahal Google Glass yang saat ini dijual Rp18 jutaan.
Salah satu kekurangan Toshiba Glass dibanding Google Glass adalah kacamata pintar ini harus dihubungkan ke smartphone untuk dapat berfungsi dengan. Hal ini harus dilakukan sebab Toshiba Glass tidak mempunyai baterai sendiri untuk menghindari bobot yang besar. Boleh dibilang jika Toshiba Glass hanya lah perangkat penampil gambar dari sebuah smartphone saja.
Toshiba Glass memang tidak mengusung sistem komputer mandiri untuk pemrosesan data layaknya Google Glass. Tetapi, mekanisme kerjanya dalam menampilkan gambar mirip Google Glass. Toshiba Glass mempunyai built-in proyektor dengan teknologi augmented reality untuk menampilkan gambar di lensanya. Bedanya, Toshiba Glass tidak mempunyai lensa kotak tebal milik Google Glass karena langsung menggunakan lensa tipis yang tergabung dengan kaca utama dari kacamata pintar terebut.
Namun, smartglass tersebut mempunyai fungsi unggulan, misalnya menampilkan informasi dari aplikasi kesehatan di smartphone.
Toshiba menyatakan akan mulai menjual smart glass pertama mereka tahun depan dengan fokus pasar Jepang dan Amerika, PC World (06/10). Perusahaan teknologi tersebut juga menyediakan Toshiba Glass dalam tiga varian, yakni versi standar, sporty, dan industri. Uniknya, versi Toshiba Glass industri berbentuk mirip kacamata pelindung yang biasa dipakai di laboratorium.
Toshiba baru saja memperkenalkan sebuah purwarupa smartglass di pameran Ceatec di Jepang minggu ini. Sayangnya, smartglass bernama Toshiba Glass tersebut tidak secanggih Google Glass. Sehingga tidak aneh bila banyak yang memprediksi bila harganya tidak akan semahal Google Glass yang saat ini dijual Rp18 jutaan.
Salah satu kekurangan Toshiba Glass dibanding Google Glass adalah kacamata pintar ini harus dihubungkan ke smartphone untuk dapat berfungsi dengan. Hal ini harus dilakukan sebab Toshiba Glass tidak mempunyai baterai sendiri untuk menghindari bobot yang besar. Boleh dibilang jika Toshiba Glass hanya lah perangkat penampil gambar dari sebuah smartphone saja.
Toshiba Glass memang tidak mengusung sistem komputer mandiri untuk pemrosesan data layaknya Google Glass. Tetapi, mekanisme kerjanya dalam menampilkan gambar mirip Google Glass. Toshiba Glass mempunyai built-in proyektor dengan teknologi augmented reality untuk menampilkan gambar di lensanya. Bedanya, Toshiba Glass tidak mempunyai lensa kotak tebal milik Google Glass karena langsung menggunakan lensa tipis yang tergabung dengan kaca utama dari kacamata pintar terebut.
Namun, smartglass tersebut mempunyai fungsi unggulan, misalnya menampilkan informasi dari aplikasi kesehatan di smartphone.
Toshiba menyatakan akan mulai menjual smart glass pertama mereka tahun depan dengan fokus pasar Jepang dan Amerika, PC World (06/10). Perusahaan teknologi tersebut juga menyediakan Toshiba Glass dalam tiga varian, yakni versi standar, sporty, dan industri. Uniknya, versi Toshiba Glass industri berbentuk mirip kacamata pelindung yang biasa dipakai di laboratorium.
0 comments :
Post a Comment