LG L60, Review Smartphone Android KitKat Dual Core Rp1.5 Jutaan
L60 merupakan salah satu amunisi LG untuk meramaikan persaingan di segmen Android murah. Spesifikasinya tentu tidak wah, namun banderol harga yang ditawarkan memang terjangkau, yaitu Rp1.5 juta.
Prosesor Dual Core, OS Android versi 4.4.2, serta hadirnya fitur-fitur yang diturunkan dari smartphone lini premium merupakan beberapa kelebihan dari LG L60.
1. Layar dan Tampilan Antar Muka
L60 dibekali layar 4.3 inch dengan resolusi 480 x 800. Ketajaman gambar tentunya bukan hal yang bisa diharapkan dari layar dengan kerapatan pixel yang hanya 217 ppi ini, tapi yang ditampilkan di layar sudah bisa dikategorikan cukup. Sentivitasnya pada sentuhan cukup lumayan meskipun memang tidak bisa dibilang bagus.
Sedikit catatan, layar dari L60 ini sangat terang sekalipun tingkat brightness di-set ke titik terendah. Bagusnya ada beberapa poin positif yang didapat dari hal tersebut.
Penggunaan saat di luar ruangan tidak akan mengalami masalah meskipun matahari sedang terik-teriknya. Kelebihan tadi juga didukung viewing angle yang baik sehingga melihat layar dari berbagai sudut tidak akan menjadi masalah.
Di sisi lain, layar yang teramat terang tersebut jadi hal yang kurang baik bagi Anda yang sering menggunakan ponsel di tempat gelap. Salah satu contohnya adalah membaca sebelum tidur di kamar dalam kondisi lampu dimatikan.
Dalam situasi tersebut, layar menjadi sangat terang dan tidak bersahabat dengan mata sekalipun tingkat brightness ada di level paling rendah.
Sadar dengan keterbatasan pada hardware yang ada, LG tidak melakukan banyak modifikasi pada tampilan antar muka.
Tidak ada user interface Optimus yang biasa ditemui pada seri-seri ponsel LG lainnya. Sebagai gantinya L60 menawarkan tampilan Android 4.4.2 murni atau yang biasa disebut Vanilla Android.
Walau tampilannya sangat sederhana, L60 tetap menawarkan fitur-fitur yang biasa ditemui pada ponsel LG untuk segmen menengah keatas. Fitur tersebut antara lain adalah KnockOn dan juga Guest Mode.
2. Desain
L60 tergolong smartphone yang punya ukuran kecil. Dimensinya yang hanya 124.1 x 66.3 x 12 mm membuat L60 terasa ringkas. Pinggiran cover belakang yang melengkung juga menjadikan ponsel ini jatuh secara natural saat berada di telapak tangan.
Bahan plastik begitu dominan menyelimuti bodi dari L60 berwarna putih yang kami review ini. LG coba menambahkan kesan elegan dengan menghadirkan plastik berwarna silver yang mengelilingi pinggiran L60.
Peletakkan tombol fisik seperti tombol power di sisi kanan dan volume up/down di sebelah kiri terbilang oke karena mudah di jangkau. Tapi pada unit review yang kami pakai, tombol volume tidak terasa tegas dan cukup sulit ditekan.
Cover belakang dapat dengan mudah dibuka untuk akses sebuah slot micro SD dengan kapasitas up to 32 GB, serta dua buah slot mini SIM card.
Di bawah layar, LG menempatkan empat buah tombol kapasitif yang terdiri dari back, home, menu, dan multitask. Sayang, LG tidak memberikan lampu led pada tombol-tombol tersebut sehingga sulit menekannya jika berada di tempat yang gelap.
Jika saja LG menempatkan tombol-tombol tersebut di dalam layar seperti pada G2 atau G3, L60 bisa saja tampil lebih keren dan punya layar yang lebih lebar. Mungkin memang keterbatasan sumber daya hardware menjadi alasan LG tidak melakukan hal tersebut.
3. Hardware dan Software
Kinerja dari LG L60 disokong oleh chipset Mediatek MT6572 Dual Core dengan clock 1.3GHz, 512MB RAM, GPU Mali 400 dan kapasitas memori internal 4GB dengan 2.38GB yang bisa gunakan. Daftar spesifikasi yang ada memang tidak mentereng sehingga bisa diprediksi kalau performa yang ditawarkan juga sangat biasa.
Transisi layar saat berada di home screen sering mengalami lag saat bergeser dari satu halaman ke halaman lain. Oleh karena itu ada baiknya untuk tidak memasang banyak shortcut dan widget yang dirasa tidak perlu di bagian home screen.
Jika di home screen sering terasa lagi, berbeda halnya dengan saat Anda membuka app drawer yang ada. Transisinya terasa begitu halus dan tanpa hambatan sema sekali.
Kecepatannya untuk membuka dan juga berpindah-pindah aplikasi saat diajak multitasking tergolong cukup cepat untuk ukuran spesfikasi yang standar tadi. Akan tetapi jika bicara multimedia, pengguna memang tidak bisa berharap banyak pada ponsel yang satu ini.
Menonton video dan bermain game dengan grafis tinggi jelas bukan tujuan dari dibuatnya L60. Melihat komposisi hardware yang ada, L60 memang sepertinya hanya diperuntukan untuk sekedar melayani tugas-tugas standar seperti akses sosial media dan juga online chatting. Asumsi tersebut semakin kuat dengan adanya aplikasi BBM yang sudah terinstall otomatis pada L60.
Perlu diingat juga bahwa RAM yang ada terhitung kecil, hanya 512MB. Sangat minim untuk ukuran ponsel saat ini yang minimum sudah menyentuh angka 1GB.
Beruntung Android yang digunakan pada L60 sudah KitKat versi 4.4.2 yang memang diproyeksikan Google untuk mendukung ponsel dengan RAM di bawah 1GB.
Kapasitas memori internal yang kecil mengindikasikan bahwa memang L60 bukan smartphone yang diperuntukkan untuk menginstal aplikasi berukuran besar, seperti misalnya game. Peran micro SD sangat vital di sini jika memang penggunanya ingin memasang lebih banyak aplikasi.
Untungnya aplikasi-aplikasi tersebut bisa pengguna instal di micro SD sehingga memori internal bisa bernafas lebih lega.
4. Kamera
Jika ada bagian yang sangat mengecewakan dari LG L60, maka kami sepakat itu ada di bagian kamera. Resolusi yang ditawarkan memang hanya 5MP, tapi bukan itu yang menjadi masalah.
Kekurangan utama dan sangat besar adalah tidak adanya fitur auto focus pada kamera LG L60. Fokus yang tersedia sudah fix dan tidak bisa diubah. Alhasil mengambil gambar dengan hasil yang bagus tinggal impian. Bahkan untuk mengambil yang lumayan pun sangat sulit.
Karena aplikasi kamera yang terinstal adalah bawaan dari Google, maka tidak ada fitur-fitur lain untuk mendukungnya. Opsi setelan yang ada hanya ada exposure, scene, flash, image resolution, dsb.
Untuk kamera depan, L60 hanya dibekali dengan resolusi VGA saja. Kualitas gambarnya sudah bisa ditebak sangat kurang. Jadi jangan berharap untuk dapat mengambil foto dengan hasil yang baik.
5. Kesimpulan
Dengan spesifikasi serta performa yang ditawarkan, LG L60 memang layaknya smartphone untuk kelas entry level. Spesifikasi secara umum tidak wah dan juga tidak ada fitur unik lainnya.
Layar seluas 4.3 inch punya performa yang cukup baik dan juga terang. Prosesor dual corenya juga cukup untuk dibebani tugas-tugas standar semisal chatting BBM dan juga akses sosial media.
Tapi kapasitas RAM yang kecil cukup menjadi masalah karena L60 mudah sekali terasa lambat saat merespon perintah.
Sektor kamera menjadi kekecawaan terbesar dengan tidak adanya fitur auto focus. Resolusi yang ada, sebesar 5MP sebenarnya tidak jelek, tapi dengan fokus lensa yang fix, mengambil gambar bukan hal menyenangkan dengan ponsel ini.
Soal peluangnya di pasar smartphone, LG L60 sepertinya akan kesulitan untuk bersaing. Dengan banderol Rp1.5 juta, apa yang ditawarkan L60 terpaut cukup jauh dengan brand kompetitor lain di segmen yang sama.
Lebih spesifik lagi jika dibandingkan dengan brand baru yang mampu membuat server salah satu situs penjualan online overload.
Prosesor Dual Core, OS Android versi 4.4.2, serta hadirnya fitur-fitur yang diturunkan dari smartphone lini premium merupakan beberapa kelebihan dari LG L60.
1. Layar dan Tampilan Antar Muka
L60 dibekali layar 4.3 inch dengan resolusi 480 x 800. Ketajaman gambar tentunya bukan hal yang bisa diharapkan dari layar dengan kerapatan pixel yang hanya 217 ppi ini, tapi yang ditampilkan di layar sudah bisa dikategorikan cukup. Sentivitasnya pada sentuhan cukup lumayan meskipun memang tidak bisa dibilang bagus.
Sedikit catatan, layar dari L60 ini sangat terang sekalipun tingkat brightness di-set ke titik terendah. Bagusnya ada beberapa poin positif yang didapat dari hal tersebut.
Penggunaan saat di luar ruangan tidak akan mengalami masalah meskipun matahari sedang terik-teriknya. Kelebihan tadi juga didukung viewing angle yang baik sehingga melihat layar dari berbagai sudut tidak akan menjadi masalah.
Di sisi lain, layar yang teramat terang tersebut jadi hal yang kurang baik bagi Anda yang sering menggunakan ponsel di tempat gelap. Salah satu contohnya adalah membaca sebelum tidur di kamar dalam kondisi lampu dimatikan.
Dalam situasi tersebut, layar menjadi sangat terang dan tidak bersahabat dengan mata sekalipun tingkat brightness ada di level paling rendah.
Sadar dengan keterbatasan pada hardware yang ada, LG tidak melakukan banyak modifikasi pada tampilan antar muka.
Tidak ada user interface Optimus yang biasa ditemui pada seri-seri ponsel LG lainnya. Sebagai gantinya L60 menawarkan tampilan Android 4.4.2 murni atau yang biasa disebut Vanilla Android.
Walau tampilannya sangat sederhana, L60 tetap menawarkan fitur-fitur yang biasa ditemui pada ponsel LG untuk segmen menengah keatas. Fitur tersebut antara lain adalah KnockOn dan juga Guest Mode.
2. Desain
L60 tergolong smartphone yang punya ukuran kecil. Dimensinya yang hanya 124.1 x 66.3 x 12 mm membuat L60 terasa ringkas. Pinggiran cover belakang yang melengkung juga menjadikan ponsel ini jatuh secara natural saat berada di telapak tangan.
Bahan plastik begitu dominan menyelimuti bodi dari L60 berwarna putih yang kami review ini. LG coba menambahkan kesan elegan dengan menghadirkan plastik berwarna silver yang mengelilingi pinggiran L60.
Peletakkan tombol fisik seperti tombol power di sisi kanan dan volume up/down di sebelah kiri terbilang oke karena mudah di jangkau. Tapi pada unit review yang kami pakai, tombol volume tidak terasa tegas dan cukup sulit ditekan.
Cover belakang dapat dengan mudah dibuka untuk akses sebuah slot micro SD dengan kapasitas up to 32 GB, serta dua buah slot mini SIM card.
Di bawah layar, LG menempatkan empat buah tombol kapasitif yang terdiri dari back, home, menu, dan multitask. Sayang, LG tidak memberikan lampu led pada tombol-tombol tersebut sehingga sulit menekannya jika berada di tempat yang gelap.
Jika saja LG menempatkan tombol-tombol tersebut di dalam layar seperti pada G2 atau G3, L60 bisa saja tampil lebih keren dan punya layar yang lebih lebar. Mungkin memang keterbatasan sumber daya hardware menjadi alasan LG tidak melakukan hal tersebut.
3. Hardware dan Software
Kinerja dari LG L60 disokong oleh chipset Mediatek MT6572 Dual Core dengan clock 1.3GHz, 512MB RAM, GPU Mali 400 dan kapasitas memori internal 4GB dengan 2.38GB yang bisa gunakan. Daftar spesifikasi yang ada memang tidak mentereng sehingga bisa diprediksi kalau performa yang ditawarkan juga sangat biasa.
Transisi layar saat berada di home screen sering mengalami lag saat bergeser dari satu halaman ke halaman lain. Oleh karena itu ada baiknya untuk tidak memasang banyak shortcut dan widget yang dirasa tidak perlu di bagian home screen.
Jika di home screen sering terasa lagi, berbeda halnya dengan saat Anda membuka app drawer yang ada. Transisinya terasa begitu halus dan tanpa hambatan sema sekali.
Kecepatannya untuk membuka dan juga berpindah-pindah aplikasi saat diajak multitasking tergolong cukup cepat untuk ukuran spesfikasi yang standar tadi. Akan tetapi jika bicara multimedia, pengguna memang tidak bisa berharap banyak pada ponsel yang satu ini.
Menonton video dan bermain game dengan grafis tinggi jelas bukan tujuan dari dibuatnya L60. Melihat komposisi hardware yang ada, L60 memang sepertinya hanya diperuntukan untuk sekedar melayani tugas-tugas standar seperti akses sosial media dan juga online chatting. Asumsi tersebut semakin kuat dengan adanya aplikasi BBM yang sudah terinstall otomatis pada L60.
Perlu diingat juga bahwa RAM yang ada terhitung kecil, hanya 512MB. Sangat minim untuk ukuran ponsel saat ini yang minimum sudah menyentuh angka 1GB.
Beruntung Android yang digunakan pada L60 sudah KitKat versi 4.4.2 yang memang diproyeksikan Google untuk mendukung ponsel dengan RAM di bawah 1GB.
Kapasitas memori internal yang kecil mengindikasikan bahwa memang L60 bukan smartphone yang diperuntukkan untuk menginstal aplikasi berukuran besar, seperti misalnya game. Peran micro SD sangat vital di sini jika memang penggunanya ingin memasang lebih banyak aplikasi.
Untungnya aplikasi-aplikasi tersebut bisa pengguna instal di micro SD sehingga memori internal bisa bernafas lebih lega.
4. Kamera
Jika ada bagian yang sangat mengecewakan dari LG L60, maka kami sepakat itu ada di bagian kamera. Resolusi yang ditawarkan memang hanya 5MP, tapi bukan itu yang menjadi masalah.
Kekurangan utama dan sangat besar adalah tidak adanya fitur auto focus pada kamera LG L60. Fokus yang tersedia sudah fix dan tidak bisa diubah. Alhasil mengambil gambar dengan hasil yang bagus tinggal impian. Bahkan untuk mengambil yang lumayan pun sangat sulit.
Karena aplikasi kamera yang terinstal adalah bawaan dari Google, maka tidak ada fitur-fitur lain untuk mendukungnya. Opsi setelan yang ada hanya ada exposure, scene, flash, image resolution, dsb.
Untuk kamera depan, L60 hanya dibekali dengan resolusi VGA saja. Kualitas gambarnya sudah bisa ditebak sangat kurang. Jadi jangan berharap untuk dapat mengambil foto dengan hasil yang baik.
5. Kesimpulan
Dengan spesifikasi serta performa yang ditawarkan, LG L60 memang layaknya smartphone untuk kelas entry level. Spesifikasi secara umum tidak wah dan juga tidak ada fitur unik lainnya.
Layar seluas 4.3 inch punya performa yang cukup baik dan juga terang. Prosesor dual corenya juga cukup untuk dibebani tugas-tugas standar semisal chatting BBM dan juga akses sosial media.
Tapi kapasitas RAM yang kecil cukup menjadi masalah karena L60 mudah sekali terasa lambat saat merespon perintah.
Sektor kamera menjadi kekecawaan terbesar dengan tidak adanya fitur auto focus. Resolusi yang ada, sebesar 5MP sebenarnya tidak jelek, tapi dengan fokus lensa yang fix, mengambil gambar bukan hal menyenangkan dengan ponsel ini.
Soal peluangnya di pasar smartphone, LG L60 sepertinya akan kesulitan untuk bersaing. Dengan banderol Rp1.5 juta, apa yang ditawarkan L60 terpaut cukup jauh dengan brand kompetitor lain di segmen yang sama.
Lebih spesifik lagi jika dibandingkan dengan brand baru yang mampu membuat server salah satu situs penjualan online overload.
0 comments :
Post a Comment