Mengapa Handphone China Menjamur di Seluruh Dunia

Mengapa Handphone China Menjamur di Seluruh Dunia


China saat ini menguasai industri perakitan telepon seluler di dunia. Kenyataan ini dapat dibuktikan dengan impor handphone segala merek yang masuk ke Indonesia didominasi dari China.


Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi, Minggu 6 April 2014, mengungkapkan, di negara tersebut industri perakitan elektronik khususnya ponsel telah menjamur hingga di tingkatan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Pemerintah China, menurutnya, sangat memperhatikan UKM sehingga bisa berkembang dengan pesat. Dukungan pemerintah ditunjukan bukan hanya dari sisi permodalan, tapi juga pelatihan dan ketersediaan bahan baku penunjang.

"Pemerintah memberikan insentif buat rakit handphone itu buat UKM sana. Ditetapkan standarisasinya, diberikan pelajaran dan pelatihan-pelatihan," kata Sofjan kepada VIVAnews.

UKM di Indonesia bisa menyaingi dominasi tersebut, terlebih lagi saat ini perkembangannya sangat signifikan. Namun, dia pesimis hal tersebut bisa terwujud dalam waktu dekat.

Sofjan menegaskan peran pemerintah dalam mendukung hal tersebut masih minim. Padahal, saat ini tanpa bantuan pemerintah, kerjasama antara UKM dengan negara-negara lain telah dilakukan. "Saat ini belum bisa, kita tahu semua lah pemerintah kita seperti apa," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi impor ponsel sampai dengan pedagangan Februari mencapai US$524.338.145, lebih dari separuhnya berasal dari China sebesar US$328.139.689.

Berikut ini 10 negara pengekspor ponsel segala merek ke Indonesia berdasarkan nilai dan Volume (Kilogram/Kg):

1. China senilai US$ 328,14 juta dengan volume sebesar 1,77 juta kg.

2. Vietnam senilai US$ 172,39 juta dengan volume sebesar 448,02 ribu kg.

3. Taiwan senilai US$ 10,85 juta dengan dengan volume sebesar 27,77 ribu kg.

4. Korea Selatan senilai US$ 7,06 juta dengan volume sebesar 10,26 ribu kg.

5. Hongkong senilai US$ 3,64 ribu juta dengan volume sebesar 48,14 ribu kg.

6. Meksiko senilai US$ 1,81 juta dengan volume sebesar 2,52 ribu kg.

7. Hungaria senilai US$ 201,60 ribu dengan volume sebesar 570 kg.

8. Singapura senilai US$ 190,02 ribu dengan volume sebesar 153 kg.

9. Spanyol senilai US$ 56,38 ribu dengan volume sebesar 128 kg.

10. Amerika Serikat senilai US$ 2,07 ribu dengan volume sebesar 11 kg.

0 comments :

Post a Comment